Tokoh Pembebasan Papua Barat Muncul dan Berpidato di Australia - buat-loh

Join Us

test

Jumat, 31 Mei 2013

Tokoh Pembebasan Papua Barat Muncul dan Berpidato di Australia

Benny Wenda, tokoh pembebasan Papua Barat yang selama bertahun-tahun menjadi buron, muncul di Australia. Dia berpidato meminta bantuan kepada publik negeri Kangguru untuk menolongnya agar dapat kembali ke Indonesia sehingga bisa memerdekakan Papua Barat.

"Terima kasih kepada hadirin, mendengarkan cerita saya. Tapi ini bukan cerita saya saja, ini cerita dari para laki-laki, perempuan dan anak-anak yang tidak dapat menikmati kemerdekaan setiap harinya," kata Benny di panggung acara Tedx Syndey 2013 di The University of Sydney. Pidato ini diunggah ke situs Youtube pada 9 Mei 2013 kemarin.

"Tolong beritahukan kepada teman, keluarga dan pemerintah Anda tentang hal ini. Karena cerita tentang Papua Barat kini menjadi cerita Anda. Tanpa bantuan dan dukungan Anda, rakyat saya tidak akan pernah bebas," sambung Benny yang menggunakan bahasa Inggris di depan ratusan hadirin yang datang di acara itu.

Benny yang mengenakan kemeja warna merah ini memang hanya berbicara singkat dan menyatakan kesimpulan. Namun sebelumnya, pengacara Benny, Jennifer Robinson telah terlebih dahulu naik ke panggung dan menjelaskan panjang lebar mengenai perjuangan dan kisah hidup Benny.

Robinson dalam pernyataanya menyatakan Benny dan rakyat Papua Barat merupakan korban dari pemerintah Indonesia yang tidak mempedulikan hak dari rakyat wilayah itu. Entah mendapatkan sumber dari mana, Robinson pun mengklaim selama Papua Barat berada di wilayah Indonesia, dalam kisaran ratusan ribu nyawa penduduk setempat melayang di tangan TNI.

"Saya seorang lwayer. Dan hukum berada di pihak Papua Barat. Berdasarkan hukum internasional mereka memiliki hak untuk memilih. Dan hukum itu tidak berubah sampai sekarang," kata Robinson.

Benny ditahan pada tahun 2002 dengan dugaan tindakan kriminal, melakukan serangan di Aberpura, yang menewaskan seorang polisi. Ketika Benny menjalani persidangan, dia melarikan dan dengan dibantu oleh aktivis Papua Barat merdeka, dia berhasil masuk ke wilayah Papua Nugini.

Pada tahun 2003 dia mendapatkan suaka dari pemerintah Inggris. Di Inggris dia mendirikan gerakan Papua Barat merdeka.

Di tahun 2011 silam, pemerintah Indonesia mengeluarkan permintaan kepada interpol untuk menangkap Benny dan mengembalikannya ke Indonesia. Namun pada 2012, interpol menolak permintaan Indonesia itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar